Mungkin Ini Alasan Prabowo Pilih Kunjungan Perdana ke Tiongkok, bukan Amerika
Menurut Dahlan, mungkin juga Prabowo perlu memberi tahu Tiongkok: punya prioritas yang berbeda dari Presiden Jokowi. Dia ingin all out dalam mengatasi masalah pangan. Bukan lagi infrastruktur atau IKN.
"Harus lebih dulu swasembada pangan, terutama beras. Juga harus swasembada energi," ucapnya.
Dahlan berpendapat bahwa Prabowo tidak bisa berharap soal itu dari sesama negara ASEAN, apalagi Singapura. Pun dalam hal pendanaan.
"Maka dia abaikan sopan santun lama di depan umum: bertandang ke tetangga sebelah dulu. Berharap dari Amerika juga sulit. Di sana lagi mengalami proses pergantian presiden," tulisan Dahlan.
Dia mengatakan saat Prabowo terjadwal bertemu Presiden Joe Biden, Amerika sudah punya presiden baru. Tidak banyak yang bisa diharap dari pembicaraan dengan presiden yang tinggal menjabat dua bulan lagi.
Sementara, ke Peru dan Brasil adalah kewajiban formal. Sulit. Jauh. Makan waktu, tetapi harus dilakukan. KTT APEC dan G-20 pernah diselenggarakan di Indonesia.
"Kelak pada gilirannya akan di Indonesia lagi. Presiden kita harus hadir kalau ingin presiden mereka juga hadir di Indonesia," ucapnya.
Menurut Dahlan, seharusnya sebagai presiden baru Prabowo tidak pergi jauh secepat ini. Rakyat ingin segera tahu Presiden kedelapan RI itu sebenarnya siapa. Maunya bagaimana. Dalam perbuatan. Bukan omongan.