Nadiem Makarim Tertarik Matching Fund Universitas Jambi untuk Suku Anak Dalam
jpnn.com, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim memberikan apresiasi pada Unviersitas Jambi (Unja) yang sukses menerapkan model pemberdayaan Suku Anak Dalam (SAD) lewat matching fund.
“Saya sangat tertarik dengan topik matching fund yang diusung Unja tentang Pemberdayaan SAD," kata Nadiem saat berdialog dengan Civitas Akademika Universitas Jambi di Kampus Unja Mendalo, Selasa (21/9)
Nadiem membeberkan matching fund ini seharusnya bisa didesain untuk menjadi ruang belajar mahasiswa di luar kampus.
Di sana nantinya mampu menjawab kebutuhan dunia pendidikan dan membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah, termasuk isu tentang pemberdayaan masyarakat.
Dalam dialog tersebut, Rektor Unja Prof Sutrisno memaparkan matching fund salah satunya meloloskan pemberdayaan SAD di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Program ini kata dia, merupakan tindak lanjut dari MoU Unja dengan PT Sari Aditya Loka (Group Astra Agro Lestari Tbk) beberapa waktu lalu. Unja memiliki resource dalam memetakan, merumuskan strategi dan mengadvokasi komunitas SAD.
"Unjar hadir dan mengambil peran dalam upaya percepatan perubahan sosial SAD sekaligus mendorong upaya konservasi di TNBD,” ucapnya.
Lebih lanjut rektor menyampaikan, dalam rangka mendukung program matching fund ini pihak Unja sudah memiliki Laboratorium Sosial SAD, melalui gagasan DLT, PUI Etnomedical dan Nurisetikal (eMedical) dan PUI Pendidikan Komunitas (Pentas). Program ini akan melibatkan dosen dan mahasiswa dari berbagai Prodi di Unja..