Nana Begitu Dibela Anak Autisnya
Oleh Dahlan IskanDari nada bicaranya kelihatan jelas: Nana seorang yang antusias. Penuh semangat. Tapi juga sangat sopan.
Nana menemui saya untuk konsultasi. Mengenai usaha barunya: memproduksi susu bubuk untuk anak autis.
Saya mendengarkannya dengan tekun. Setengah kagum. Pada jalan hidupnya. Pada nasibnya sebagai wanita. Pada kegigihannya.
Tentu saya tidak perlu memberi saran apa-apa. Saya percaya Nana sudah punya segala-galanya: produk yang orisinal, tekad yang membara dan usia yang masih muda.
Nana pun pulang dengan hati yang mantap: memproduksi susu bubuk biji-bijian. Untuk anak autis.
Saya sering menghubungi Nana. Menanyakan kemajuan usaha kecilnya. Lalu hubungan itu putus.
Saya disibukkan dengan urusan-urusan yang tidak masuk akal itu. Usaha sosiopreneur saya lainnya juga langsung terhenti.
Sampai datanglah tahun 2018.