Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nasdrun

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Senin, 10 Oktober 2022 – 16:15 WIB
Nasdrun - JPNN.COM
Pilpres 2024 sangat mungkin akan menjadi ajang persaingan keras antara dua kubu. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Deklarasi PSI itu diadakan sore hari setelah selesai deklarasi Anies Baswedan oleh Nasdem.

Secara kebetulan Giring mengunggah cuitan di akun pribadinya di Twitter. ‘’Hilangnya ratusan nyawa di Kanjuruhan membuat kami di PSI menyingkirkan bahasan politik sementara, deklarasi capres di tengah kedukaan tentu menyisakan rasa nirempati. PSI konsisten menolak pemimpin pengusung politik identitas." cuit Giring.

Cuitan itu muncul beberapa saat setelah acara deklarasi Nasdem selesai. Akan tetapi, sore harinya ternyata PSI malah melakukan deklarasi mengusung pasangan Ganjar-Yenny.

Perubahan mendadak ini mungkin membuat Giring malu hati. Kicauan itu pun ia hapus dari akunnya, dan dia memutuskan untuk tidak ikut gabung ke acara deklarasi via aplikasi.

Mungkin begitu ceritanya. Giring tidak memberi penjelasan resmi, dan Grace yang ditanya wartawan juga mengeles dengan mengatakan tidak ada perubahan mendadak, karena nama Ganjar sudah dipersiapkan lama melalui mekanisme rembuk rakyat.

Diksi ‘’nir-empati’’ yang dipakai Giring kemudian dipakai untuk mem-bully balik. Ada yang menyebut Giring ‘’nir-pulsa’’ alias tidak punya pulsa. Ada pula yang menyebut PSI sebagai partai ‘’nir-koordinasi’’, karena tidak ada koordinasi di antara para pimpinannnya.

Tidak sampai di situ. Pada kesempatan berikutnya para wartawan mengejar Ganjar Pranowo untuk memintainya komentar mengenai deklarasi itu.

Dalam sebuah acara di Semarang Ganjar didekati wartawan yang meminta komentarya mengenai deklarasi itu. Jawaban Ganjar selalu khas dengan memakai bahasa Jawa, Ganjar mengaku tidak dihubungi oleh PSI dan tidak ada komunikasi sebelumnya.

Kalau tak ada upaya rekonsliiasi yang serius dari para elite bangsa, sangat mungkin persaingan 2024 menjadi ‘partai balas dendam’ lebih keras dibandingkan 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close