Nasionalisme Atraktif
Oleh Dahlan IskanItu tanda dimulainya acara ini. Di sisi Pakistan.
Saya tidak mendengar suara apa yang dipakai tanda awal di sisi India sana.
Usai pembacaan Alquran itu dua tentara wanita Pakistan tiba di tengah jalan. Melangkah tegap ke arah pintu perbatasan. Sekitar 100 langkah. Gerak langkahnya dibuat amat cepat. Atraktif sekali.
Di sisi India juga begitu. Dua wanita tadi lantas berdiri tegap di dekat pintu perbatasan. Bersebelahan dengan dua tentara wanita India. Bisa saling lihat kalau mau.
Pintunya jeruji besi yang tembus pandang, tapi mereka tidak mau saling melirik. Penonton (tepatnya: suporter) di kedua sisi terus meneriakkan yel-yel.
Satu kompi kecil tentara Pakistan menyusul berbaris menuju pintu perbatasan. Juga dengan langkah yang dipercepat. Di sisi India juga begitu.
Para tentara ini seperti adu atraksi. Kadang ayunan langkahnya harus amat tinggi. Seperti lomba. Tentara India-kah atau Pakistan yang ayunan kakinya lebih tinggi. Lebih tinggi dari kepala.
Pernah ada adegan tentara itu sampai terjatuh. Saat berusaha mengayunkan kaki lebih tinggi dari negara musuhnya.