Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nelayan di Bengkulu Mengeluh ke Anies: Ikan Melimpah, tetapi Pusat Pengolahan tidak Ada

Kamis, 07 Desember 2023 – 13:25 WIB
Nelayan di Bengkulu Mengeluh ke Anies: Ikan Melimpah, tetapi Pusat Pengolahan tidak Ada - JPNN.COM
Calon Presiden nomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan bertemu nelayan di Pantai Kualo, Bengkulu, pada Rabu (6/12). Foto: Ryana Aryadita/JPNN.com.

jpnn.com - BENGKULU - Nelayan di Kota Bengkulu menyampaikan sejumlah keluhan kepada Calon Presiden RI nomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan yang berkunjung ke Pantai Kualo, Rabu (6/12). Salah satu keluhan yang disampaikan nelayan ialah terkait tidak adanya tempat pengolahan ikan di kota mereka.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Laut Biru Pasar Bengkulu Refy Rusfiansyah menyampaikan kendala yang dihadapi ialah jumlah ikan melimpah, tetapi daya beli masyarakat rendah. Dia juga mengeluhkan belum ada sistem pengolahan yang membuat ikan bisa tahan lebih lama.

“Terlalu banyak ikan, melimpah, tetapi pusat pengolahan ikannya tidak ada. Itu bertahun-tahun kami alami, sehingga nelayan sering mengeluh harga ikan jatuh. Percuma saja kami ke laut (kalau) enggak ada yang beli (ikan hasil tangkapan),” ucap Refy kepada Anies.

Para nelayan bahkan sempat memberikan ikan secara gratis kepada masyarakat. Sebab, ikan melimpah, tetapi yang membeli tidak ada.

“Ikannya banyak, itu kenapa kami buat ikannya gratis karena memang tidak ada tempat pengolahannya,” tuturnya.

Refy berharap bila Anies terpilih menjadi presiden RI 2024-2029 bisa menyiapkan pengolahan ikan. Dengan adanya tempat pengolahan itu, maka ikan-ikan yang kecil bisa saja dijadikan tepung ikan.

“Ikan-ikan yang kecil, bisa jadi tepung ikan. Ikan-ikan itu itu yang kami bentuk, dan itu juga permasalahan pukat, pak,” ungkapnya.

Merespons keluhan itu, Anies mengatakan bahwa bila tidak ada tempat pengolahan maka ikan tidak akan bertahan lama, sehingga harganya cenderung mengalami penurunan. Menurut Anies, masalah seperti ini sudah bertahun-tahun dan terus berulang.

Nelayan di Bengkulu menyampaikan keluhan kepada Anies, salah satunya ialah soal tidak adanya tempat pengolahan ikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News