Nilai Ekspor Pertanian Sumut Moncer, Cetak Rekor Tertinggi se-Indonesia
jpnn.com, MEDAN - Provinsi Sumatera Utara menempati peringkat pertama nilai ekspor komoditas pertanian se-Indonesia.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyatakan total nilai ekspor hasil pertanian Sumut sepanjang 2021 berhasil mencapai Rp 27 triliun.
Hal itu disampaikan saat acara Gebyar Ekspor Tutup Tahun 2021 di Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFD) Graha Segara Belawan, Jalan Gabion, Medan, Jumat (31/12).
Acara Gebyar Ekspor Tutup Tahun 2021 itu diikuti seluruh Provinsi se-Indonesia secara daring.
Sumut pun turut melepas ekspor 102,9 ton komoditas pertanian dengan nilai Rp 2,2 triliun.
Angka ini, 18,75 persen dari seluruh total nilai ekspor komoditas pertanian di Gebyar Ekspor Tutup Tahun 2021.
Hasil pertanian yang diekspor antara lain, minyak sawit, kultur jaringan lilium, pakan ternak, kopi, rempah dan sayur.
“Sumut nomor satu se-Indonesia, ditambah ini Rp 2,2 triliun totalnya sudah Rp 27 triliun. Untuk yang ini (102,9 ton) terbanyak itu pakan ternak," ujar Edy.
Eks Pangkostrad itu mengatakan Pemprov Sumut akan terus mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian di Sumut.
"Dengan begitu nilai tukar petani-petani akan semakin tinggi dan pertumbuhan ekonomi lebih cepat membaik,” ujarnya.
Keberhasilan Sumut mendongkrak nilai ekspornya tidak terlepas dari peran Kepolisian dan TNI.
Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan pihaknya bersama TNI dan Forkopimda akan terus bekerja memberikan pengamanan untuk pengembangan pertanian seperti menertibkan penimbun komoditas, pupuk, tengkulak, sengketa lahan dan lainnya.
“Kami akan terus bekerja keras bersama-sama, memberikan keamanan dalam pengembangan pertanian. Jadi, jangan ada yang main-main," terangnya.
Berdasarkan keterangan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sektor yang dikelolanya menyumbangkan pendapatan ekspor negara terbesar kedua setelah pertambangan dalam dua tahun terakhir.
Total 2020 ekspor pertanian Indonesia mencapai Rp 451 triliun dan terus meningkat pada 2021, hingga November telah mencapai Rp 569 triliun.
“Ini hasil kerja keras semua pihak dan itu angka yang tidak sedikit dan terus meningkat. Pertanian menyangga perekonomian kita dua tahun ini, semua sektor minus, pertanian tumbuh 16,24 persen ,” kata Yasin Limpo secara daring dari Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan. (mcr22/jpnn)