Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Nissa dan Ibang Patut Diacungi Jempol

Kamis, 16 Februari 2017 – 00:07 WIB
Nissa dan Ibang Patut Diacungi Jempol - JPNN.COM
KOMPAK: Nissa dan Ibang bersama para santri bertani di Pesantren Ath Thaariq Minggu (12/2). Foto:Pesantren Ath Thaariq for Jawa Pos.

Agroekologi adalah sebuah sistem yang memanfaatkan keragaman hayati untuk mendukung pertanian.

Misalnya, untuk melawan hama tikus, para santri membiarkan predator tikus seperti ular untuk berkembang di lingkungan pesantren.

Menurut Nissa, selama ini pesantren tidak pernah membasmi hama dengan bahan kimia.

’’Biarkan saja rumah-rumah ular itu ada. Biar ular-ular itu nanti yang memangsa hama tikus,’’ katanya santai. Dengan cara begitu, ekosistem di lahan pertanian itu pun tetap terjaga.

Berkat keyakinan dan perjuangannya menjaga ekosistem pertanian selama ini, Nissa mendapat apresiasi dari pegiat dunia pertanian.

Belum lama ini, dia memperoleh beasiswa belajar A-Z Agroecology and Organic Food System Course dari Dr Vandana Shiva, salah seorang ilmuwan dan aktivis lingkungan dengan reputasi internasional asal India. Dia juga turut serta dalam Bhoomi Festival di New Delhi dan The Soil Yatra di Indore serta Nagpur, India.

Selama perbincangan berlangsung, Nissa menyuguhkan teh herbal Nusantara, salah satu produk olahan dari hasil bertani para santri.

Selain hama, pupuk yang digunakan di Ath Taariq menihilkan campuran zat kimia. Pupuk untuk mengelola kebun harus organik. Dibuat dari kotoran hewan ternak. Karena itu, mereka tidak pernah membeli pupuk.

Nisya Saadah Wargadipura dan Ibang Lukman Nurdin sudah satu dekade ini memberdayakan petani di Tanah Pasundan. Uniknya, cara yang dipakai, antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close