Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Obat Batuk Buatan India Sebabkan Gelombang Kematian Anak di Gambia, Temuan WHO Mengejutkan

Kamis, 06 Oktober 2022 – 14:07 WIB
Obat Batuk Buatan India Sebabkan Gelombang Kematian Anak di Gambia, Temuan WHO Mengejutkan - JPNN.COM
WHO. Ilustrasi Foto: Reuters

Analisis laboratorium mengkonfirmasi jumlah dietilen glikol dan etilen glikol di atas batas aman, sehingga menjadi racun dan menyebabkan cedera ginjal akut, kata WHO.

Petugas medis di Gambia menyampaikan peringatan pada Juli, setelah puluhan anak mulai jatuh sakit dengan masalah ginjal.

Kematian itu membingungkan petugas medis sebelum sebuah pola muncul: lusinan pasien di bawah lima tahun jatuh sakit tiga hingga lima hari setelah meminum sirup parasetamol yang dijual secara lokal.

Direktur layanan kesehatan Gambia Mustapha Bittaye mengatakan masalah serupa telah terdeteksi pada sirup lain tetapi kementerian sedang menunggu konfirmasi hasilnya.

Dia mengatakan jumlah kematian telah berkurang dalam beberapa pekan terakhir dan penjualan produk yang dibuat oleh Maiden Pharmaceuticals dilarang. Namun, hingga saat ini, beberapa sirup masih dijual di klinik swasta dan di rumah sakit, katanya.

Badan Pengawas Obat Gambia mengirim surat pada hari Selasa kepada para profesional kesehatan yang memerintahkan mereka untuk berhenti menjual produk apa pun yang terdaftar oleh WHO.

Maiden Pharmaceuticals memproduksi obat-obatan di fasilitasnya di India, yang kemudian dijual di dalam negeri serta mengekspornya ke negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, menurut situs webnya.

Pelaporan oleh Leroy Leo dan Raghav Mahobe di Bengaluru, Jennifer Rigby di London dan Edward McAllister Pengeditan oleh Anil D'Silva, William Maclean dan Matthew Lewis. (reuters/dil/jpnn)

Temuan WHO menyebutkan bahwa obat batuk buatan India tersebut memiliki kandungan dietilen glikol dan etilen glikol di atas batas aman

Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Reuters

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close