Obat Kaki Gajah Diduga Tewaskan 8 Warga
Jumat, 13 November 2009 – 13:46 WIB
Seperti diketahui, dalam pengobatan massal kaki gajah ini, warga diharuskan minum obat setahun sekali dalam lima tahun berturut-turut. Pihak Dinkes, dikatakannya, tidak berencana untuk menghentikan pengobatan masal, mengingat Kabupaten Bandung sebagai wilayah endemi kaki gajah. “Sekarang ini kita sudah tinggal di wilayah endemi, kalau tidak diobati, kami khawatirkan akan ada penyebaran penyakit ini secara massif, sebab penyakit ini mudah menular,” ungkapnya.
Pengobatan missal, dipastikannya, akan tetap dilakukan pihak Dinkes, sedangkan terkait efek samping obat, dijelaskannya akan semakin menurun pada siklus-siklus pengobatan selanjutnya. “Efek samping pada siklus pertama akan lebih besar dari siklus selanjutnya,” katanya.
Dikatakannya, warga dengan riwayat penyakit kronis, seperti TBC kronis buruk, filariasis akut, gangguan fungsi ginjal, epilepsi, diabetes militus, kanker, leukemia dan yang lainnya, sangat dianjurkan tidak mengkonsumsi obat filaria.