Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Obesitas di Masa Pandemi COVID-19, Jangan Anggap Remeh

Rabu, 24 Maret 2021 – 13:24 WIB
Obesitas di Masa Pandemi COVID-19, Jangan Anggap Remeh - JPNN.COM
Penderita obesitas. Foto/ilustrasi: Daily Telegraph

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat diimbau untuk mewaspadai penyakit obesitas atau penumpukan lemak berlebih di masa pandemi COVID-19 akibat peningkatan pola makan.

Imbauan tersebut disampaikan dokter gizi dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), dr Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD, PhD.

"Sekitar 60 persen pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memiliki komorbid dan obesitas," katanya dalam acara temu media secara virtual dalam rangka Hari Obesitas se-Dunia 2021 yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Rabu (24/3).

Dokter Dicky mengatakan orang dewasa dan usia anak menjadi jarang beraktivitas selama pandemi, salah satunya karena faktor bekerja dari rumah (WFH).

Karena itu, kata dia, konsumsi karbohidrat secara berlebih serta jarang berolahraga menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami peningkatan massa tubuh.

Hasil studi yang dilakukan HISOBI, kata dia, menyimpulkan pasien COVID-19 dengan penyakit obesitas cenderung memiliki risiko sakit yang lebih parah dari pasien dengan berat badan ideal.

"Harus melakukan kegiatan fisik dan olahraga. Makanan penting sekali bagi anak dan dewasa, namun cemilan selama WFH itu harus dihindari," kata Dicky Levenus Tahapary .

Pembicara dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr I Gusti Lanang Sidiartha mengatakan konsumsi lebih dari satu gelas sehari dapat memicu 3,2 kali risiko obesitas. Konsumsi cemilan meningkatkan risiko obesitas 1,5 kali.

Pasien COVID-19 dengan penyakit obesitas cenderung memiliki risiko sakit yang lebih parah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News