Ogah Dikritik, Fahri Hamzah: PSI Masuk DPR Dulu
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ternyata tidak sudi dikritik orang dari luar parlemen. Karena itu, dia menertawakan aksi PSI yang memberi "Gabut Award" kepada DPR.
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengingatkan sebaiknya PSI fokus kampanye saja. Fahri menilai PSI belum tahu apa-apa tentang DPR.
"Dia belum paham DPR itu apa, legislatif itu apa, legislasi itu apa, prinsip kehadiran dalam legislatif apa, kerja DPR itu apa, kan belum paham," kata Fahri kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Senin (1/4).
Fahri mengatakan sebaiknya PSI berjuang agar terpilih di Pemilu 2019 sehingga anggotanya ada yang duduk di parlemen. "Jadi, bagusnya terpilih dulu, biar ada anggotanya nanti di sini, baru nanti berjuang. Sekarang belum paham apa-apa," ungkap Fahri.
Dia mengingatkan tidak ada istilah gaji buta dalam kerja DPR. Menurut Fahri, pada dasarnya semua keputusan diambil secara kolektif kolegial. Bahkan, Fahri menegaskan, DPR di Indonesia ini adalah salah satu parlemen yang masa sidangnya paling banyak di dunia. Dari sisi transparansi, DPR menjadi salah satu yang terbaik di Asia. Kerja-kerjanya itu tidak bisa dilakukan sendiri.
Fahri menduga ada upaya membelokkan isu demi meraup keuntungan politik. Sebab, kata Fahri, berdasar survei elektabilitas PSI belum mencapai ambang batas parlemen 4 persen.
"Dugaan saya mereka ingin belokin karena survei belum ada, jadi pengin agak punya, ha ha ha, saya tahu akal-akalnya, tetapi ya sudahlah. Ya makanya masuk DPR dulu, insyaallah bisa masuk," katanya.
Sekali lagi, Fahri mengatakan sebaiknya PSI menang dulu di pemilu yang berat ini. Setelah itu, Fahri bersedia mengajari cara menjadi anggota DPR.
"Namanya orang usaha. Ini orang lagi kampanye semua. Dia tidak paham ini DPR kerjanya apa," ujarnya.