Oh, Dari Sini Toh Modal Awal Freeport Masuk ke Indonesia...
Lantas, dari mana modal awal Freeport masuk Indonesia? Berapa jumlahnya?
Julius Tahija dalam otobiografinya bertajuk Julius Tahija, menceritakan…
Konsorsium perusahaan peleburan Jepang memberi pinjaman kepada Freeport sebesar USD20 juta dengan imbalan dapat dua pertiga hasil tembaga.
Sebuah perusahaan Jerman menyediakan USD22 juta dengan imbalan sepertiga hasil.
Sejumlah USD60 juta lagi diperoleh dari badan-badan pemberi pinjaman dari Amerika Serikat.
Freeport memakai jasa Bechtel. Pada 1969 perusahaan yang disubkontrak ini, tulis Tahija, menjamin bahwa dengan investasi sebanyak USD120 juta, tambang dapat mulai beroperasi pada akhir 1972.
Pada Desember 1972, pengapalan 10.000 ton tembaga pertama kali dilakukan dengan tujuan Jepang.
Hal yang tak kalah menarik dari sejarah Freeport di Indonesia adalah saat mereka menjinakkan alam pedalaman Papua yang terkenal ganas.