Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Opo Tumon

Oleh Dahlan Iskan

Kamis, 19 Maret 2020 – 06:06 WIB
Opo Tumon - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dua minggu lalu rumah sakit darurat tersebut ditutup. Jumlah penderita baru di Wuhan sudah menurun drastis.

Waktu penutupan itu dilakukan tinggal 46 pasien baru Covid-19 di Wuhan. Itu cukup ditangani rumah sakit reguler. Seminggu setelah penutupan itu hanya ada 1 pasien baru Covid-19 di Wuhan.

Kegembiraan hari itu bukan hanya misi militer sudah berhasil, tapi juga ini: tidak satu pun dokter dan perawatnya yang tertular Covid-19.

Nama pemimpin mereka pun melambung tinggi. Seorang mayor jendral. Wanita. Dokter. Ilmuwan. Ahli virus. Umur 54 tahun. Namanya: Mayjen Chen Wei. Ahli epidemiologi dan virologi.

Apakah nonmiliter sudah akan boleh menggunakan obat yang disuntikkan itu tergantung evaluasi atas efek samping obat tersebut? Termasuk bagaimana bila yang disuntik tidak sesehat para tentara itu.

Lockdown di Tiongkok sangat berhasil. Tanpa lockdown di Korsel juga berhasil --meski masih ada saja penderita baru.

Bagi Korsel, sebenarnya, melakukan lockdown sekali pun tidak sesulit Tiongkok. Wilayahnya kecil. Dikelilingi laut --kecuali di perbatasan Utara.

Penduduknya disiplin. Tabungan uangnya banyak. Di-lockdown tiga bulan pun masih ada uang untuk belanja.

Memangnya penduduk di Indonesia bisa sedisiplin Korea Selatan? Bukankah saat di negeri Anda diliburkan justru berbondong-bondong rekreasi?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News