Optimasi Alsintan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Prasejahtera
jpnn.com, BONDOWOSO - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, banyak manfaat yang diperoleh dari penggunaan alat mesin pertanian (alsintan). Salah satunya adalah menekan biaya produksi.
"Menekan biaya produksi 40 persen. Yang biasa (biaya) panen manual Rp 2 juta per hektar, dengan teknologi hanya Rp 1 juta," ujarnya saat meninjau lokasi optimalisasi pemanfaatan alsintan di Desa Tenggarang, Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (22/5).
"Penyusutan hasil panen (losses) sebesar 10 persen pun bisa "ditarik kembali". Yang dulu sia-sia di lapangan, bisa kita ambil. Nilainya Rp 28 triliun," imbuhnya.
Indeks Pertanaman pun akan meningkat. Soalnya, sejak olahan lahan hingga panen, waktunya lebih singkat. Dari hitungan hari menjadi jam.
"Bisa tanam tiga kali dalam satu tahun. Artinya, peningkatan pendapatan petani bisa tiga kali lipat," katanya.
Alsintan ini mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian. Soalnya, mekanisasi pertanian mengubah pandangannya soal bertani.
"Dulu petani (disebut) miskin, kumuh. Sekarang sejahtera," tegasnya.
"Dia bisa olah tanah, tanam, panen sambil telepon pacarnya. Ini mengubah mindset," lanjut Amran.