Orangtua Murid Keluhkan Pungli
Selasa, 05 Juni 2012 – 05:31 WIB
Hal senada juga dikatakan Rin, 36, walimurid lainnya. ”Karena saya nggak mampu, ya saya keberatan. Tapi mau bagaimana lagi, takut anak saya nggak lulus UN,” kata Yan.
Menurutnya, setelah dipungut uang pendalaman materi, beban orangtua bertambah berat dengan adanya tambahan pungutan wajib untuk perpisahan siswa kelas IX sebesar Rp 300 ribu per siswa. “Kami makin bingung. Sepertinya orangtua dan walimurid diperas, menjelang siswa lulus UN,” katanya. Sejumlah orangtua mempertanyakan alokasi dana BOS dan BOP di sekolah tersebut. Menurut Rin, perpisahan siswa dilaksanakan di Gedung Wanita, Duren Sawit Jakarta Timur. “Biaya tersebut terlalau berat buat kami, karena uang tersebut akan kami gunakan untuk anak kami mendaftar di SMA,” katanya.
Pihak sekolah saat dikonfirmasi membenarkan adanya pungutan itu. Namun mereka menganggap pungutan itu sudah menjadi kesepakatan pihak orangtua murid siswa Kelas IX. Kepala SMPN 90 Jakarta Timur Herniwati mengatakan, biaya-biaya itu sudah melalui kesepakatan seluruh orangtua siswa Kelas IX melalui Komite Sekolah. “Semuanya itu atas persetujuan oleh pihak komite sekolah,” tegas Herniwati. Menurutnya, selama ini belum mendengar adanya keberatan dari para orangtua dan walimurid atas pungutan tersebut. “Kalau ada keberatan nanti dikomunikasikan saja ke komite sekolah,” katanya. (dni)