Orasi Ilmiah Kemenko Polhukam, Hasto Sebut Soekarno Sudah Tertarik Geopolitik Sejak Muda
Ke depan, dia berharap urusan kebijakan politik soal pertahanan negara bisa mengacu dengan kemaritiman.
"Kita mendapatkan legitimasi kepemimpinan, muncul deklarasi Djuanda. Dengan deklarasi Djuanda itu laut menyatukan kita. Jadi kita merancang seluruh kebijakan negara termasuk pertahanan harus didasari maritim bukan negara kontinental," kata Hasto.
Saat membuka acara, Mahfud MD juga memberikan pandangannya mengenai Bung Karno. Dia menyatakan tidak bisa dipungkiri Bung Karno menjadi sosok yang berperan penting melahirkan Pancasila bagi Indonesia.
Dan hingga saat ini, kata Mahfud, Soekarno dan pendiri bangsa lain ibarat mata air yang selalu mengalirkan ide-ide baru dan bisa menerapkan kompromi dalam kehidupan berpolitik.
“Jadi, daya panggil diskusi ini jadi menarik yaitu Bung Karno. Bung Karno itu, tentu itu dengan temannya seangkatan yang ikut mendirikan Indonesia, ibarat mata air yang selalu mengalirkan ide-ide baru dari ide utama, meskipun beliau sudah berangkat mendahului kita, tetapi selalu saja itu menjadi rujukan setiap kita menghadapi masalah,” kata Mahfud.
Mahfud mengatakan masalah apa pun yang dipeributkan anak bangsa pasti selalu kembali pada Pancasila.
Mahfud dalam pidatonya juga menyebut Bung Karno sosok yang mencetuskan hukum progresif dan orang yang pertama membicarakan tentang geopolitik.
"Makanya diskusi ini dilakukan untuk membahasnya. Kita sedang berada dalam geopolitik yang rumit. Kondisi geopolitik ini pasti melahirkan strategis," kata Mahfud. (tan/jpnn)