Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ortu Resah Isu Penculikan Anak

Terjadi Masif di Jawa Timur

Selasa, 30 September 2014 – 08:13 WIB
Ortu Resah Isu Penculikan Anak - JPNN.COM
Pengecekan tidak hanya untuk wilayah Surabaya, tetapi juga ke Sidoarjo. Hasilnya, tidak ada satu pun laporan yang masuk ke meja polisi. Padahal, dengan kabar semasif itu, seharusnya ada laporan ke polisi. Apalagi yang diculik adalah anak-anak yang sudah pasti orang tua khawatir dan melapor ke polisi. "Jangan mudah percaya dengan isu yang berkembang atas dasar katanya," pesan Sumaryono. Perwira polisi asal Surabaya itu menambahkan, jajarannya sedang menelusuri pihak-pihak di balik penyebaran isu penculikan tersebut. 

Bagaimana hasil penelusuran polisi? Sejauh ini laporan penangkapan hanya muncul dari wilayah Polres Jombang. Jawa Pos Radar Mojokerto melaporkan, seorang pemuda, AW, 22, warga Desa Plandi, Kecamatan Jombang, kini ditetapkan sebagai tersangka penyebaran berita palsu bahwa ada penculikan dan penemuan mayat bayi tanpa kepala di Desa Tambakberas, Kecamatan Jombang. Sayang, setelah diperiksa, dia mengaku juga sekadar meneruskan SMS bohong itu.

Kasatreskrim Polres Jombang AKP Harianto Rantesalu mengatakan, selain menimbulkan keresahan luar biasa di masyarakat, penyebaran berita palsu oleh AW melanggar UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). ''Tersangka mengaku mendapat pesan SMS dari orang lain dan ini yang sedang kita buru. Siapa dia dan dimana asalnya,'' tegas Harianto.

Dampak penyebaran isu menyesatkan soal penculikan anak itu bahkan membawa korban di Bondowoso. Jawa Pos Radar Jember melaporkan, Sunaryo, 52, warga Desa Sukowiryo, Kecamatan Bondowoso, hampir dikeroyok warga saat berada di Desa Mengok, Kecamatan Pujer. Karena sering mondar-mandir dan terlihat bingung di jalan, warga Mengok menuding Sunaryo sebagai penculik anak, lalu warga memukuli Sunaryo hingga babak belur. 

SURABAYA - Isu penculikan anak di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur semakin tidak terkendali. Penyebaran isu melalui media sosial dan SMS

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News