OSO: Bersyukurlah, Indonesia Masih Punya Satu Harapan
jpnn.com, JAKARTA - Suasana yang riuh langsung berubah tenang saat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Oesman Sapta Odang (OSO) naik ke atas podium di Rembug Kebangsaan dan Manifesto Politik Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/8). Forum ini mengangkat tema “Pemekaran Daerah, Memperkuat Indonesia.”
Awalnya massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Nasional Percepatan Pembentukan DOB (Forkonas PP DOB) se-Indonesia sempat berteriak-teriak menyampaikan aspirasi. Terlebih lagi saat Wakil Ketua Komite I DPD Benny Rhamdany berpidato dan membakar semangat massa dari berbagai daerah yang menuntut pencabutan moratorium DOB.
OSO yang datang sekitar pukul 11.00 langsung masuk ke ruangan. Dia duduk sejenak kemudian naik ke atas panggung sebagai keynote speech. Saat Oso berpidato masih ada yang berteriak.
“Kita warga daerah terhormat, supaya tertib jangan teriak-teriak. Kita berani tidak dengan ucapan, (tapi) kita berani dengan perbuatan. Kita berani dengan jiwa raga dan hati nurani yang jujur," kata Oso.
Suasana langsung hening. Massa tidak lagi berteriak-teriak di ruangan itu. Oso sudah memahami maksud mereka. Senator asal Kalimantan Barat itu menjelaskan pada sidang bersama DPD dan DPR 16 Agustus 2017, pesan dan aspirasi daerah yang ingin DOB sudah disampaikan.
"Dalam sidang 16 Agustus 2017 sudah saya sampaikan. Itu ditonton 250 juta penduduk Indonesia," tegas Oso.
Dia menegaskan, dalam sidang itu sudah disampaikan bahwa keinginan pembentukan DOB merupakan perintah Undang-Undang. Namun, Oso mengingatkan, harus sadar bahwa kondisi negara sekarang dalam keadaan tidak mudah. Masalah perekonomian dunia yang begitu susah, juga berimbas ke negara-negara lain. Tapi bersyukurlah, Indonesia masih punya satu harapan karena tingkat inflasi masih rendah.
"Untuk itu jangan ada dusta di antara kita sebagai orang daerah. Kita orang daerah dukung kepentingan daerah," katanya.