Pagi Itu Audrey Muntah - muntah
jpnn.com, PONTIANAK - Audrey, siswi SMP di Pontianak, menjadi korban penganiayaan yang dilakukan 12 siswi SMA pada Jumat (29/3) lalu. Pihak keluarga korban tetap akan menempuh jalur hukum.
Mereka berharap para pelaku benar-benar ditindak dan mendapat efek jera agar tak ada lagi korban-korban selanjutnya.
Wajah AU masih tampak pucat, Selasa (9/4). Meski masih terbaring lemah di salah satu RS di Kota Pontianak, sesekali ia melempar senyum kepada tamu yang datang. Suasana di ruang rawat inap itu cukup ramai.
Pihak keluarga dan kerabat silih berganti datang memberi dukungan. Tertulis di depan pintu, "hanya keluarga yang boleh masuk".
Kedatangan Pontianak Post (Jawa Pos Group) disambut sang ibu Liliek Mailani. Menurutnya apa yang menimpa anaknya ini sebenarnya juga pernah dirasakan oleh korban-korban yang lain.
Audrey (14), siswa SMP korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh 12 siswa SMA terbaring di rumah sakit. Foto: SHANDO SAFELA/PONTIANAK POST/JPNN.com
Hanya saja sebelumnya tidak ada yang berani berbicara. Termasuk AU sendiri, yang awalnya sempat diancam agar tidak melapor ke siapapun.