Pak Haji Bekas Preman Menang Lagi di Pilkada Sukoharjo karena Dicintai
Sementara Wardoyo tak mau besar kepala meski menang besar. Calon incumbent itu menyebut kemenangannya berarti kinerjanya selama 5 tahun ini bisa diterima masyarakat Sukoharjo.
“Masyarakat ikhlas mencoblos tanpa pamrih. Mereka hanya menginginkan Sukoharjo lebih baik,” ujarnya melalui layanan pesan singkat, Jumat (11/12).
Ia menegaskan, kemenangannya juga buah dari gotong royong semua pihak di Sukoharjo. “Ini kemenangan rakyat dan ulama Sukoharjo,” sambungnya.
Ketua DPC PDIP Sukahorjo itu bahkan menjamin kemenangannya bersih dari praktik kotor. Ia menegaskan, tak ada politik uang untuk membuatnya menang mutlak.
“Saya hanyalah anak petani. Saya bersyukur diberi amanah memimpin Sukoharjo kembali. Tidak ada money politics,” tegasnya.
Lebih lanjut Wardoyo mengatakan, kepercayaan dari rakyat Sukoharjo sekaligus memacunya untuk bekerja lebih baik lagi. Ia ingin memperbaiki program-program pro-rakyat yang sudah dilakukan selama kepemimpinannya. Misalnya. pendidikan gratis bagi siswa SD hingga SLTA. “Benar-benar bebas biaya operasional pendidikan,” ucapnya.
Selama kepemimpinannya, Pemkab Sukoharjo juga memberi santunan kematian sebesar Rp 3 juta bagi warga kurang mampu. “Selama hampir lima tahun, sudah hampir Rp 40 miliar dialokasikan untuk kebijakan ini,” bebernya.
Wardoyo juga akan melanjutkan kebijakannya soal penyediaan modal bagi penyandang disabilitas. “Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan peduli,” tegas politikus yang mengaku sangat mengagumi Bung Karno itu sehingga pernah menamai sebuah pasar di Sukoharjo dengan nama sang Proklamator RI tersebut.(ara/JPNN)