Pak Jokowi Bicara soal Game of Thrones Lagi, Kali Ini di UKI
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali berbicara soal serial televisi Game of Thrones saat menyampaikan kata sambutan pada Sidang Terbuka Senat Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Cawang, Jakarta Timur pada Senin (15/10). Menurutnya, ada pesan kuat dalam film seri yang ditayangkan di HBO itu.
"Pada kesempatan ini saya ingin sedikit menjelaskan kembali menganai pidato saya pada pembukaan IMF di Bali. Karena ini banyak ramai," kata presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu.
Sebelumnya Presiden Jokowi juga menggunakan tamsil Game of Thrones untuk menggambarkan situasi ketidakpastian global saat membuka Sidang Pleno Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali, Jumat lalu (12/10). Pidato itu bahkan mengundang pujian dari berbagai pihak, termasuk Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Sedangkan Jokowi dalam sidang senat terbuka dalam rangka Lustrum XIII UKI itu menambahkan, kondisi ekonomi dan politik dunia saat ini diwarnai pertarungan antara kekuatan-kekuatan besar, antarnegara besar dan negara-negara elite. Menurutnya, perebutan kekuasaan antarkekuatan besar itu bagai roda yang berputar layaknya siklus kehidupan.
Jokowi menuturkan, satu negara elite tengah berjaya, sementara negara lain mengalami kemunduran dan kehancuran. Tatkala kekuatan-kekuatan besar sibuk melawan satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman yang lebih besar seperti perubahan iklim, terorisme dan menurunnya ekonomi global.
"Sebenarnya pesan moral utama yang ingin saya sampaikan pada saat itu adalah bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan. Bukan hanya yang kalah namun juga yang menang. Ketika kemenangan sudah dirayakan dan kekalahan diratapi baru keduanya sadar. Tapi sudah terlambat. Sadarnya baru kebelakangan," tutur Jokowi.
Melalui analogi itu pula Jokowi ingin menyampaikan pesan bahwa pihak yang kalah ataupun menang dalam perang sama-sama mengalami kerusakan. Menurutnya, tak semestinya melakukan kerusakan hanya demi sebuah kemenangan.
“Tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran. Itu lah pesan moral yang ingin saya sampaikan di saat annual meeting itu," tegasnya.(fat/jpnn)