Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pak Jokowi, Kantor Desa Ada yang Dibakar Gara-Gara Bansos

Minggu, 17 Mei 2020 – 13:44 WIB
Pak Jokowi, Kantor Desa Ada yang Dibakar Gara-Gara Bansos - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN

Yandri juga mengingatkan bahwa masyarakat yang terdampak perekonomiannya akibat Covid-19 itu jumlahnya lebih dari 20 juta KK. Memang pemerintah sudah meningkatkan bantuan non tunai bahan pokok dari 15,2 juta KK menjadi 20 KK penerima.

Akan tetapi hal itu tidak bisa mengimbangi jumlah rakyat yang terdampak sekarang ini. Sebab, ada kelompok masyarakat yang sebelum pandemi Covid-19 tidak termasuk golongan miskin, sekarang sudah menjadi miskin.

Di sisi lain, ekspektasi masyarakat terlalu tinggi, karena dirasa akan mendapat bantuan dari pemerintah ternyata mereka tidak mendapatkannya. "Ini yang bikin kisruh," tukas Yandri.

Lantas bagaimana solusinya? Pemerintah, kata politikus kelahiran Bangkulu ini, harus memperbaiki pola komunikasinya dengan rakyat. Soal bansos, harus dijelaskan siapa saja yang mendapatkan berikut datanya supaya tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat.

"Kan ada syaratnya, yang sudah dapat PKH tidak dapat lagi BLT dari Kemensos. Yang dapat BLT Kemensos tidak dapat lagi BLT Desa. Nah kalau itu terarah, terukur, kemudian koordinasinya bagus. Artinya saya kira bantuan itu akan merata. Jadi paling ujung BLT Desa yang menyisir mereka yang belum dapat," jelas Yandri.

Namun faktanya tidak begitu. Ada yang satu desa cuma dapat berapa orang saja. Kemudian datanya tidak klop, karena yang berhak menerima tidak dapat, yang tidak berhak justru diberi bantuan. Di sinilah diperlukan dukungan dan koordinasi Dinas Sosial.

"Saya kira mensos sudah pontang panting, sudah top kerjanya. Tetapi kan dia sendiri, kalau tidak disokong oleh kepala daerah dengan data yang benar, tidak ada koordinasi dengan kepala desa, kesemrawutan penyaluran bansos ini pesimistis akan bisa diakhiri. Artinya sulit tepat waktu, tepat sasaran dan bisa tercapai dengan baik," tandas Yandri.(fat/jpnn)

Bagaimana mungkin kepala desa tidak tahu data warganya yang menerima bantuan sosial (bansos).

Redaktur : Yessy
Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close