Pakar Budaya Sebut Bojonegoro Motor Rendezvous Masuk Ekosistem Ekonomi Kreatif
jpnn.com, BOJONEGORO - Ajang terbesar pertemuan para pemotor digelar dalam tajuk Bojonegoro Motor Rendezvous.
Ratusan pemotor dari berbagai komunitas kumpul tumpah ruah di Cafe Baresta. Acara ini juga dihadiri bintang tamu dari DBN Kustik yang digawangi Merlis To, Madha Soentoro, Baba Fadjar dan Singgih Baruna yang merilis lagu perdana dengan judul Aku, Kamu, Kita, Teguh.
"Saya itu disambati dulur dulur nom noman (saudara baru)di Bojonegoro. Kata anak-anak, kita butuh wadah pemersatu. Saya tanya balik, idenya apa. Mereka bilang Bojonegoro Motor Rendezvous. saya langsung jawab oke, kita bikin Pesta Rakyat Salam Satu Aspal," ujar Teguh Haryono, warga Bojonegoro yang kini jadi Pakar Pertahanan Kebudayaan.
Menurut Teguh, gagasan kumpul kumpul anak-anak muda ini wajib dilakukan. Tidak hanya di Bojonegoro saja, melainkan juga di seluruh Indonesia.
Hal itu karena harapan masa depan pertahanan kebudayaan Indonesia ada di anak muda. Menurutnya, anak-anak muda pemotor ini ada dalam ekosistem ekonomi kreatif. Dari komunitas itu banyak muncul usaha usaha kreatif, salah satunya apparel motor.
"Gembira luar biasa Mas. Persiapan dulur dulur gawe acara Bojonegoro Motor Rendezvous ini mung (cuma) seminggu. Kita sambatan (berkeluh kesah) sama Mas Teguh. Kuncinya, gotong royong. Ndilalah pas ngontek DBN Kustik buat bintang tamu ngisi acara, kita dihadiahi lagu kebangsaan Bojonegoro Motor Rendezvous yang judulnya pas banget dengan anak motor. Aku Kamu Kita Teguh," ujar jelas Dwi Putra Puguh, selaku Koordinator Panitia Pelaksana Bojonegoro Motor Rendezvous.
Bojonegoro Motor Rendezvous ini hasil kolaborasi dari banyak komunitas. Di antaranya KSB (Komunitas Scooter Bojonegoro) yang dimotori Pandi Palington, BJC (Bojonegoro Jupiter Club) yang dikomandoi Samsul, ada F1BER (Fiz R Bojonegoro Error) yang diusung Puji Rustanto, ada Papi Scoot dengan dedengkotnya Dhe Ali, ada Petersoon Motor yang ketuai Dhe Salim, dan ada Custom Culture Bojonegoro yang dipimpin Affan.
Kolaborasi ini pun masih terus terbuka untuk semua komunitas komunitas, termasuk komunitas Seni Sanduran dari Sanggar Sayap Jendela yang menghibur para pemotor dengan seni tradisi sanduran dan Komunitas Kopi Baresta yang menyediakan kopi buat kumpul kumpul para pemotor, bukan hanya komunitas motor saja.