Pakar IT Ahmad Faizun Mendorong Pemerintah Mengadopsi Keamanan Siber ala Rusia dan China
Menurut dia, teknologi yang disebut eKYC ini dapat dibeli oleh industri keuangan. Selanjutnya dikombinasikan dengan teknologi internet independen aman yang dikembangkan oleh orang Indonesia untuk orang Indonesia.
Dia meyakini cara itu akan meningkatkan kepercayaan transaksi perbankan online, sekaligus melindungi industri paling menguntungkan, seperti bank nasional, dari serangan praktisi ransomware.
Menurut dia, bukan hanya industri keuangan, tetapi ke depannya lembaga-lembaga militer dan pemerintah harus mampu melindungi diri dan warga negara dari serangan asing.
“Dari sudut pandang kami, melindungi gerbang Pemerintah Indonesia akan lebih murah dibandingkan melindungi jutaan aset internet Indonesia yang memiliki akses rentan terhadap internet global. Selain itu, industri telekomunikasi kita mempunyai anggaran untuk menyediakan akses internet bagi masyarakat Indonesia di seluruh negeri, mengapa tidak menjadikannya aman dan mandiri sejak awal?” ucap dia.
Faiz mengingatkan bahwa perlindungan internet yang kuat dapat menyelamatkan banyak bisnis dan individu di Indonesia dari serangan apa pun, terutama data pribadi dan transaksi data bisnis.
Menurut dia, pemerintah dapat mempelajari bagaimana negara maju, seperti China dan Rusia, melindungi kepentingan penduduk menyangkut data dan bisnis di negaranya.
China diketahui memiliki kemandirian internet yang dikenal dengan nama China Internet Great Firewall. Adapun China Internet Great Firewall melindungi infrastruktur internetnya dari akses asing dan menyensor seluruh lalu lintas masuk maupun keluar penggunaan internet, serta membatasi lalu lintas yang tidak disetujui dari warganya.
Hingga saat ini, China Internet Great Firewall telah menyensor situs web, semua media sosial, dan publikasi internet untuk memastikan seluruh konten tidak melanggar kebijakan pemerintah.