Pakistan
Oleh Dahlan IskanSenin, 25 Maret 2019 – 05:30 WIB
Saya pun sadar. Ini kan Pakistan. Yang pengamanan untuk fasilitas vital harus ekstra.
Mobil pun diperiksa dengan teliti. Kap mesinnya dibuka. Apalagi bagasinya. Pun surat-surat diperiksa.
Tapi mana lobby-nya? Saya begitu sulit mengenali mana pintu depannya. Sekeliling bangunan seperti pintu belakang semua.
Saya pun ditunjukkan pintu masuknya. Kusam. Tertutup.
Di balik pintu itu pemeriksaan berlapis lagi. Lalu saya diminta memasuki lorong berbelok. Terlihatlah dari jauh lobi hotel itu. Ups.
Beda sekali dengan penampakan luarnya.
Bagian dalam hotel ini saya setuju: mewah sekali.
Tapi saya belum sempat booking. Belum punya internet untuk pesan lewat online.