Paling Mahal Buku Pram, Yang Istimewa Karya Tan Malaka
Jumat, 14 Desember 2012 – 09:16 WIB
![Paling Mahal Buku Pram, Yang Istimewa Karya Tan Malaka Paling Mahal Buku Pram, Yang Istimewa Karya Tan Malaka - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/picture/watermark/20121214_091842/091842_817432_boks_kolektor_buku.jpg)
TAK DIJUAL: Harri Purnomo dan buku-buku langkanya yang dipamerkan dalam Festival Pembaca Indonesia di Jakarta pekan lalu. F-Agung maryana/Jawa Pos
Gieb mengakrabi dunia buku setelah asyik dengan komik saat masih kecil. Ketika mahasiswa, mulailah cakrawala pemikirannya terbuka luas, termasuk terhadap ideologi yang berkembang. Apalagi, kala itu Gieb aktif dalam komunitas jurnalistik atau lembaga pers mahasiswa (LPM). "Sejak saat itu, saya gemar membaca buku-buku kiri," ungkapnya.
Tak puas mendapat sekelumit ilmu dari lingkungan akademis, Gieb lalu berburu buku-buku kiri. Buku pertama yang dia beli secara sembunyi-sembunyi adalah tetralogi Pramoedya Ananta Toer. Dia mendapatkannya dari sudut pasar buku bekas di Malang. Lokasi itu dia sebut Blok M-nya Malang. Dengan Rp 25.000 hasil menjual sepeda onthel, dia bisa mendapatkan tetralogi Pram yang tersohor tersebut.
"Saat itu, nama Pram masih dianggap kiri dan bukunya diberedel. Karena itu, kalau ada yang menjual, pasti dengan sembunyi-sembunyi. Saya mendapatkan buku-buku tersebut juga dengan sembunyi-sembunyi," ungkap mantan wartawan ekonomi sebuah koran nasional itu.