Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Paling Mahal Buku Pram, Yang Istimewa Karya Tan Malaka

Jumat, 14 Desember 2012 – 09:16 WIB
Paling Mahal Buku Pram, Yang Istimewa Karya Tan Malaka - JPNN.COM
TAK DIJUAL: Harri Purnomo dan buku-buku langkanya yang dipamerkan dalam Festival Pembaca Indonesia di Jakarta pekan lalu. F-Agung maryana/Jawa Pos
Karena itu, ada kenikmatan tersendiri ketika alumnus Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang, tersebut berburu buku-buku kiri yang sulit didapatkan di toko buku modern. Mau tidak mau, dia harus rajin blusukan ke pasar buku loak. Tapi, berkat ketekunannya itulah kini dia mampu mengumpulkan lebih dari 600 buku kiri yang dianggap langka.

 

Gieb mengakrabi dunia buku setelah asyik dengan komik saat masih kecil. Ketika mahasiswa, mulailah cakrawala pemikirannya terbuka luas, termasuk terhadap ideologi yang berkembang. Apalagi, kala itu Gieb aktif dalam komunitas jurnalistik atau lembaga pers mahasiswa (LPM). "Sejak saat itu, saya gemar membaca buku-buku kiri," ungkapnya.

 

Tak puas mendapat sekelumit ilmu dari lingkungan akademis, Gieb lalu berburu buku-buku kiri. Buku pertama yang dia beli secara sembunyi-sembunyi adalah tetralogi Pramoedya Ananta Toer. Dia mendapatkannya dari sudut pasar buku bekas di Malang. Lokasi itu dia sebut Blok M-nya Malang. Dengan Rp 25.000 hasil menjual sepeda onthel, dia bisa mendapatkan tetralogi Pram yang tersohor tersebut.

 

"Saat itu, nama Pram masih dianggap kiri dan bukunya diberedel. Karena itu, kalau ada yang menjual, pasti dengan sembunyi-sembunyi. Saya mendapatkan buku-buku tersebut juga dengan sembunyi-sembunyi," ungkap mantan wartawan ekonomi sebuah koran nasional itu.

 

Konsistensi Harri Purnomo mendalami literasi "sayap kiri" belum tertandingi di Indonesia. Setidaknya, dia telah mengoleksi serta "menghabiskan"

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close