Pandeglang Beri Angin Segar Hapus Kekhawatiran Krisis Pangan di Tengah Pandemi Corona
jpnn.com, PANDEGLANG - Arahan Presiden Jokowi disambut cepat oleh seluruh pemangku kepentingan pertanian untuk terus melakukan konsolidasi dan bersinergi termasuk para petani yang berada di garda terdepan ketahanan pangan.
Terlebih Global Report on Food Crisis yang dikeluarkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia PBB (FAO) beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa dunia dalam ancam krisis pangan global.
Salah satunya adalah para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Barokah Desa/Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang, Banten yang menggarap areal sawah 42 hektar dan darat 12 hektar.
“Penanaman padi dalam setahun dilakukan sebanyak 2 kali (Masa Tanam/MT I dan MT II), sedangkan pada MT III lahan sawah dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura berupa tanaman kacang panjang, mentimun, cabai, dan lainnya,” kata Ilham Sekretaris Poktan.
Ilham mengatakan bahwa rata-rata produksi pertanaman padi walaupun mengandalkan air tadah hujan adalah sebesar 8,3 ton per hektar. Poktan Barokah sendiri pada tahun 2016 dan 2018 pernah menjadi Juara 2 tingkat Provinsi Banten sebagai Poktan Teladan dan Poktan berprestasi dalam Budidaya tanaman padi.
Menanggapai hal tersebut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S. Januardi mengatakan bahwa Kabupaten pandeglang dari hari ke hari semakin memantapkan diri untuk terus ikut berperan dalam memastikan ketersediaan pangan.
“Modal sosial yang ada diantaranya etos kerja para petani, kebersamaan dan kepedulian diantara petani/Poktan yang disinergikan dengan pendampingan, bimbingan para PPL serta bantuan sarana produksi & alsintan dari pemerintah semakin memperkuat gerak langkah bersama dalam pembanguan pertanian di daerah,” kata Budi.
Kementerian Pertanian memperkirakan puncak panen terjadi pada April dengan luas 1,73 juta hektar dengan produksi 5,27 juta ton beras dan berlanjut pada Mei dengan luas panen sekitar 1,38 juta hektar atau setara dengan produksi 3,81 juta ton beras.