Panjang Stasiun MRT Bawah Tanah 300 Meter
Pengerjaan Proyek Dimulai 19 JuniDia menambahkan, empat stasiun bawah tanah MRT di Jalan Jenderal Sudirman itu berada di kedalaman 16 meter dari permukaan tanah. Pembangunan stasiun dimulai dari penggalian tanah di empat titik itu. Setelah itu baru dilanjutkan dengan pengeboran untuk jalur kereta MRT ke setiap stasiunnya.
Dia mengatakan, lebar keseluruhan Jalan Jenderal Sudirman mencapai 60 meter. Pengerjaan paling sulit nantinya akan terjadi pada proyek Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI). ”Mulai dari (Jalan) Thmarin sampai HI kan agak sempit jalurnya. Hanya 40 meter. Butuh teknik-teknik yang lebih banyak untuk merekaysa lalu lintas di area itu nantinya,” ungkap dia.
Nasyir menegaskan, anggaran pembangunan MRT mencapai Rp 140 Miliar Yen atau setara Rp 15 triliun hingga 16 triliun. Setelah megaproyek itu selesai, PT MRT berjanji akan mengembalikan ruas jalan itu seperti sedianya, termasuk mengembalikan jalur pedesterian.
Sementara itu, Kepala Bidang Managemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dinas Perhubungan (Dishub) KDI Masdes Arovi menambahkan, pemindahan tempat turun penumpang busway ke halte baru, dilakukan setelah pengerjaan haltenya selesai. ”Kemungkinan Selasa minggu depan baru bisa pindah tempat turunnya,” ucap dia.
Kemungkinan masih ada halte lain yang akan dihilangkan. Sebab, kata dia, sepanjang ada permintaan dari PT. MRT maka Dishub DKI akan memenuhi permintaan tersebut. Karena itu, ke depan ada halte-halte lain yang akan ditiadakan. ”Kalau sepanjang dia butuhkan untuk infrastruktur MRT, ya haltenya akan dihilangkan,” terangnya.
Dia menambahkan, tidak ada persiapan pengalihan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Sebab, ada kompensasi pengecilan jalur pedestrian di empat titik itu. Titik-titik stasiun bawah tanah tersebut menjadi sumbu kemacetan. ”Tidak ada pengalihan arus. Ini hanya untuk sementara saja,” ungkapnya. (bad/hen)