Pantai Gading Pelajari Pengelolaan Jamkes dari BPJS Kesehatan
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan, dengan senang hati siap berbagi wawasan dan pengalaman seputar mengelola Program JKN.
Menurut Ghufron, Indonesia patut berbangga sebab menjadi salah satu negara yang tercepat berproges menuju Universal Health Coverage (UHC), mengalahkan negara-negara Eropa yang rata-rata membutuhkan puluhan tahun untuk menjamin penduduknya.
"Bahkan Jerman, negara tertua yang menerapkan mekanisme jaminan kesehatan sosial, memerlukan waktu 127 tahun. Di Asia, Jepang menghabiskan 36 tahun untuk mendaftarkan seluruh warganya ke jaminan sosial, sementara Korea Selatan membutuhkan 12 tahun untuk mencapai UHC," ujar Ghufron.
Saat ini kepesertaan Program JKN kian melesat. Sampai dengan 5 Juli 2024, sebanyak 274,2 juta penduduk Indonesia telah terdaftar menjadi peserta JKN.
Dengan terdaftarnya 97,66% masyarakat Indonesia ke Program JKN, BPJS Kesehatan optimistis bisa mencapai target Universal Health Coverage (UHC) tahun ini yakni 98% penduduk Indonesia terdaftar Program JKN.
Ghufron menekankan bahwa peningkatan jumlah peserta JKN harus diiringi dengan kemudahan akses layanan kesehatan. Karena itu, BPJS Kesehatan terus memperluas jaringan mitra fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
Sampai dengan 2023, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 23.639 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.120 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Sepanjang tahun 2014-2023, jumlah FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan meningkat 28,28%, sementara untuk FKRTL, jumlahnya meningkat 85,60%. Kehadiran BPJS Kesehatan dan Program JKN mendorong geliat pertumbuhan industri kesehatan swasta, khususnya rumah sakit.