Panti-Panti di Jakarta Masih Rawan Disusupi Corona
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun tak mengelak saat ini penyebaran virus tersebut sudah masuk ke banyak lini dan menciptakan klaster baru, termasuk di lingkungan panti.
Selain upaya menggalakkan ketaatan protokol kesehatan warganya, Riza menyatakan segera menambah tiga rumah sakit rujukan menjadi 101 rumah sakit, sesuai kebijakan Kementerian Kesehatan.
Kemudian untuk menunjang penanganan pasien, Pemprov DKI Jakarta berupaya meningkatkan ketersediaan fasilitas seperti laboratorium, ruangan isolasi, ruang ICU, tempat pemakaman hingga menambah jumlah hotel yang akan ditempati pasien isolasi mandiri bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Di sisi lain, kasus infeksi COVID-19 yang menyebar lebih cepat di panti-panti dapat menjadi titik balik pengelola untuk lebih meningkatkan kewaspadaan virus tersebut mengenai para penghuninya.
Agar lebih sigap dalam penanganan seperti menyediakan ruang isolasi, disinfeksi, juga pengecekan kesehatan secara berkala, panti sebagai lingkungan yang aman untuk para penghuninya juga perlu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Tengoklah misalnya di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa Cipayung, Jakarta Timur.
Kepala Panti Bisa Laras Harapan Sentosa Cipayung, Tuti Sulistianingsih memaparkan upaya pihaknya memperketat protokol kesehatan kini tidak hanya berlaku bagi 1.111 warga binaan di lingkungannya, namun juga terhadap 106 petugas perawat.
Pengelola panti memberlakukan pengawasan secara ketat terhadap pasokan bahan pangan makanan dari pasar tradisional untuk kebutuhan konsumsi warga.