Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Para Pegiat Pemilu Luncurkan Gerakan Masyarakat Sipil untuk “Pilkada Sehat”

Jumat, 14 Agustus 2020 – 21:45 WIB
Para Pegiat Pemilu Luncurkan Gerakan Masyarakat Sipil untuk “Pilkada Sehat” - JPNN.COM
Sejumlah aktivis pegiat pemilu meluncurkan Gerakan Masyarakat Sipil untuk “Pilkada Sehat” di Jakarta, pada Jumat (14/8/2020). Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Gabungan  masyarakat sipil pegiat Pemilu yang peduli terhadap pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tengah pandemi Covid-19 me-launching Gerakan Masyarakat Sipil untuk “Pilkada Sehat” di Jakarta, pada Jumat (14/8/2020).

Kesembilan lembaga tersebut di antaranya LIMA, JPPR, Tepi Indonesia, SPD, Exposit Strategic, FORMAPPI, Puskapol UI, KIPP, dan PARA Syndicate.

Menurut mereka Pilkada Serentak 2020 penting untuk tetap dilaksanakan pada 9 Desember 2020. Semua pihak mesti ikut menyukseskan Pilkada serentak di 270 daerah, karena Pilkada merupakan momentum solidaritas politik untuk kebangkitan nasional melawan pandemi Covid-19.

“Pilkada sehat ini memang ingin menegaskan bahwa kita bisa menjalankan Pilkada berkualitas yang demokratis meskipun dalam situasi pandemi Covid,” ujar Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI Indonesia) Jeirry Sumampouw.

Melalui “Pilkada Sehat” ini, Jeirry mengungkapkan dirinya bersama rekan-rekan ingin membangun optimisme publik bahwa bangsa Indonesia tetap bisa menjalankan agenda demokrasi secara sehat, dan menghilangkan kekhawatiran masyarakat pada tahapan Pilkada yang akan dilaksanakan.

“Kita berharap dengan launching “Pilkada Sehat” ini kita akan membangun optimisme publik secara bersama-sama untuk meningkatkan partisipasi kita dalam proses pelaksanaan Pilkada Tahun 2020,” ujar Jeirry.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi August Mellaz menyebutkan pada Tahun 2020 tercatat 75-80 negara yang melaksanakan Pemilu, baik di tingkat lokal maupun nasional. Memang terdapat beberapa negara yang melakukan penundaan, baik bergeser dalam hitungan bulan maupun ditunda ke tahun berikutnya.

“Misalnya Singapura yang ditunda sampai 2021, tetapi sebagian lagi ada sekitar 30-an negara termasuk teritorial, salah satunya adalah Indonesia yang juga melakukan Pemilu di tengah situasi pandemi,” ujar August.

Semua pihak mesti ikut menyukseskan Pilkada serentak di 270 daerah, karena Pilkada merupakan momentum solidaritas politik untuk kebangkitan nasional melawan pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close