Parpol Islam Terancam di Ujung Tanduk
Senin, 07 September 2009 – 21:37 WIB
Namun begitu menurut Fachri, kegagalan serupa tidak hanya dialami PPP. Perolehan Partai Golkar dan PDIP menurutnya juga jeblok. Artinya, popularitas sebuah partai mengikuti 'mass culture' dan tidak terikat pada budaya etnik. SBY dalam hal ini menurutnya, mampu memanfaatkan proses 'mass culture' ini dengan sangat kreatif.
"SBY terangkat ketika Taufik Kiemas mengatakan SBY adalah jenderal bintang empat dengan kelakuan kanak-kanak. Kalau partai Islam mau pemimpinnya maju, ya, harus mampu 'main gitar'. Tidak menyerang sana-sini. Tenang, seperti SBY," saran Fachry Ali.
Dijelaskannya pula, adalah sebuah fenomena menarik jika parpol-parpol Islam sulit meraih kursi, padahal mayoritas penduduk Indonesia (90 persen) adalah muslim. "Ini buat saya adalah sebuah ironi. Perolehan suara partai-partai Islam kalau dijumlahkan pun, hasilnya tidak mampu menyaingi perolehan suara partai sekuler seperti Golkar, PDIP atau Partai Demokrat," terangnya.