Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pasak Pendek

Oleh Dahlan Iskan

Kamis, 12 November 2020 – 06:16 WIB
Pasak Pendek - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Truk besar biasanya memang selalu menyediakan potongan balok untuk menghadapi tanjakan seperti itu.

Ryantori pun berpikir: bagaimana bisa balok sekecil itu mampu menahan truk sebesar itu. Lahirlah ide barunya: konstruksi pasak pendek.

Ide ini sangat menarik di bidang konstruksi. Dengan ide ini, kalau suatu saat membangun gedung lagi, saya lebih berani menggunakannya.

Maka sambil melayat di tempat persemayaman jenazah Ryantori di Adi Jasa, saya mendiskusikan keampuhan temuannya itu. Kebetulan, di dalam ruang jenazah, lagi ada misa penutupan peti mati. Secara Katolik.

Saya geleng-geleng kepala menerima penjelasan para manajer Ryantori itu. Temuan konstruksi pasak pendek itu sangat ilmiah.

Ryantori kemudian mematenkannya. Lalu penemuan itu dipasarkan oleh perusahaan konstruksi miliknya sendiri –bersama teman-temannya.

Partner Ryantori –baik yang lama dulu maupun yang baru itu– selalu aktivis dari kalangan pribumi. Saya lihat sendiri teman-teman Ryantori banyak yang pribumi.

Ryantori sendiri sudah lupa kalau masih punya nama Tionghoa: Ang Kim Loen.

Vony yakin suaminyi meninggal karena stres berat. Itulah nasib ilmuwan penemu konstruksi sarang laba-laba, Ir Ryantori.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News