Pasokan Energi Penting untuk Gerakkan Ekonomi Daerah Bencana
jpnn.com, JAKARTA - Guru besar ilmu ekonomi Universitas Indonesia (UI) Prof Sulastri Surono menilai pemerintah sangat serius dalam penanganan pasca-bencana di Sulawesi Tengah. Menurut dia, salah satu hal penting yang telah dilakukan adalah mengembalikan aktivitas perekonomian di kawasan bencana dengan menjamin pasokan energi.
Sulastri mengatakan, energi terutama bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji merupakan penggerak dan pendorong aktivitas ekonomi warga. “Progres tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah, termasuk pula Pertamina yang berhasil memulihkan pasokan BBM dan LPG yang sempat lumpuh. Upaya yang luar biasa,” kata Sulastri sebagaimana keterangan tertulis yang diterima JPNN, Sabtu (13/10).
Merujuk catatan Pertamina, pasokan BBM dan LPG di Sulawesi Tengah telah pulih hingga 80 persen. Sejauh ini sudah 15 dari 17 stasiun pengisihan bahan bakar umum (SPBU) di Palu yang beroperasi.
Bahkan, sudah ada 10 SPBU yang beroperasi 24 jam. Pertamina juga menyediakan SPBU portabel dan menjual BBM dalam kemasan.
Pertamina juga terus memulihkan pasokan elpiji untuk wilayah-wilayah bencana di Sulteng. Di antaranya dengan melakukan operasi pasar.
Sulastri menjelaskan, BBM dan LPG hanya satu dari banyak sektor yang harus dipulihkan. Sebab, banyak sektor lain yang harus segera dipulihkan seiring perpanjangan masa tanggap darurat hingga 26 Oktober 2018.
“BBM, LPG dan juga listrik hanya bagian di antaranya. Tetapi sektor lain juga harus dipulihkan, termasuk menggerakkan roda ekonomi,” katanya.
Lebih lanjut Sulastri mengatakan, harus ada upaya komprehensif untuk memulihkan daerah bencana. Hanya saja, katanya, upaya itu tentu butuh waktu karena dampak gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu, Donggala dan Sigi sangat luar biasa.