Pasokan Gabah Terus Meningkat dari Banyuasin
jpnn.com, BANYUASIN - Sejak awal Januari tahun ini, panen padi di Banyuasin Sumatera Selatan tiada hentinya dan terus meningkat luas panennya.
Pada Rabu, (17/1) panen padi mencapai 780 hektare, umumnya merupakan lahan sawah pasang surut. Sekitar 90 persen panen setiap harinya di Banyuasin berasal dari sawah pasang surut Air Salek dan Muara Telang.
“Sudah lebih satu minggu ini panen padi di atas 500 hektare setiap hari dan terus meningkat setiap harinya. Hari-hari berikutnya luas panen semakin meningkat, dan diperkirakan berakhir di Februari,” kata Didik staf Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin.
Panen padi di bulan Januari ini disambut suka cita oleh petani karena harga gabah cukup bagus dibandingkan bulan Desember.
Provitas yang dicapai 5-7 ton GKP per hektar, cukup tinggi untuk ukuran sawah pasang surut. Apalagi tidak ada serangan OPT yang serius terhadap tanaman padi.
Ini merupakan berkah bagi petani yang melakukan percepatan tanam dan peningkatan luas tanam sehingga bisa panen di bulan Januari ini, ujar Dr. Priatna Sasmita Kepala BPTP Balitbangtan Sumsel.
Meski pasca bergulirnya rencana impor, berdampak pada penurunan harga gabah, tetapi harga gabah saat ini cukup baik berada di sekitar Rp.4.500 per kg, tidak seperti sebelumnya diatas Rp. 5.000 per kg.
Dengan tingkat harga yang ada sekarang, petani di Banyuasin cukup bergairah untuk segera mengolah tanahnya selesai panen, ungkap Prof. Dr. Risfaheri, penjab upsus Kementan untuk Kab. Banyuasin.
Menurut Zainudin Arifin, Korlap Upsus kec. Air Salek, panen padi hari ini (Rabu, 17/01/2018) di Air Salek mencapai 300 ha dan makin meluas setiap harinya. Combine harvester yang tersedia harus bisa dimobilisasi dan diorganisir dengan baik agar semua sawah yang siap panen terlayani semua.