Pasutri Yahron-Dwi, Dua Tahun Habis-habisan Berjuang untuk Menemukan Bayinya yang Hilang
Terlalu Banyak Berpikir, Istri Terkena Penyakit LupaKamis, 28 Juli 2011 – 17:44 WIB
Menurut dia, pihaknya belum mengajukan gugatan pidana karena penanganan kasus penculikan oleh kepolisian hingga kini tidak jelas alias lambat. Sebelumnya, kasus itu ditangani Polres Semarang Selatan. Tapi, sekarang kasusnya dilimpahkan ke Polrestabes Semarang. "Sudah dua tahun ini penanganan mandek. Saya diminta sabar terus," ujar Yahron.
Dia mengungkapkan, suatu hari dirinya diberi tahu bahwa anaknya telah ditemukan polisi. Namun, dia tak begitu saja percaya. Karena itu, dia meminta bayi itu dites DNA. "Ternyata hasil tes DNA menyatakan anak yang ditemukan di Banjarnegara itu bukan anak saya. Dilihat dari fotonya saja sudah berbeda," katanya.
Menurut Yahron, kehilangan anak nomor dua itu menjadi pukulan terberat dalam kehidupan keluarganya. Untuk mengurusi anaknya yang hilang itu, secara materi dia sudah habis-habisan. Jika dihitung, Yahron sudah mengeluarkan dana Rp 100 juta. Uang itu, antara lain, diperoleh dari penjualan lahan sawah miliknya seluas 150 meter persegi dan sepeda motor GL Pro.