Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pat Gulipat Perusahaan Farmasi AS

Selasa, 29 Juni 2010 – 13:04 WIB
Pat Gulipat Perusahaan Farmasi AS - JPNN.COM

Itu karena FDA memiliki kekuasaan mutlak untuk menentukan obat mana dan sarana medis mana yang boleh dipasarkan di AS. Termasuk bagaimana obat itu dipasarkan, bagaimana obat itu diberikan label, bagaimana obat digunakan dan termasuk apakah obat bersangkutan bisa dijual bebas atau harus melalui resep. FDA merupakan hakim, namun juga sekaligus sebagai juri.

Setiap izin yang dikeluarkan oleh FDA berarti keuntungan ratusan juta dollar AS bagi industri farmasi di sana. Begitu pula sebaliknya, penolakan izin dari FDA bisa jadi merupakan kerugian besar bagi perusahaan kecil, namun menjadi keuntungan besar bagi industri farmasi besar.

Kekuasaan FDA yang begitu besar, dan melibatkan uang yang besar pula, membuat lembaga ini sering terlilit skandal-skandal korupsi individu-individu dalam lembaga itu. Bahkan, beberapa penilai FDA sering menerima suap, untuk mempercepat persetujuan atas produk-produk yang didaftarkan oleh perusahaan-perusahaan tertentu, atau menjegal produk-produk lain yang diajukan oleh perusahaan pesaing.

Lembaga ini memang pernah diselidiki atas tuduhan korupsi oleh Kongres AS. Pada saat itu, Kongres juga berupaya untuk mereformasi FDA. Namun, pada tahun 1997, reformasi yang diupayakan Kongres AS tak membuahkan hasil, karena konon disabotase oleh senator Edward Kennedy. Sebelumnya, pada tahun 1990. David Kessler diangkat menjadi ketua FDA. Dengan harapan, Kassler yang seorang aktvis setia, yang juga pengacara dan dokter,  bisa membersihkan FDA. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Korupsi di FDA tetap berlangsung. Sementara Kessler  lebih memusatkan perhatiannya terhadap pelabelan makanan, melakukan poltisasi lebih jau atas lembaga yang dipimpinnya, dan menegakkan kekuasaan melalui teror.

Dalam perang, selalu ada peran yang jahat. Demikian pula dengan perang nikotin. Dan siapa lagi kalau bukan pabrikan rokok Inggris dan Amerika Serikat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close