Paulus Hyu dan Hanung Trisulo Sosok Penggerak Mainan Desainer di Indonesia
Sementara itu, Paulus menegaskan dirinya dan Paulus akan terus konsisten dalam menghadirkan karya-karya desainer mainan lokal yang bisa bersaing di pasar global agar nama desainer mainan Indonesia bisa makin berkibar di mata dunia.
"Harapan kami, IDS bisa terus konsisten dan makin dikenal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kami ingin lebih banyak desainer Indonesia bisa go international, dikenal dan dihargai karyanya. Yang paling penting, kami mau membangun komunitas yang solid dan saling support," ujar Hanung.
"Ke depannya, kami ingin lebih banyak kolaborasi dengan brand lokal maupun internasional, serta makin banyak event yang bisa kami ikuti, biar nama desainer mainan Indonesia makin berkibar," sambungnya.
Hanung dan Paulus juga mengajak kepada seluruh pemuda di Indonesia, untuk terus berkarya lewat sebuah kreativitas dalam dunia seni yang bisa membawa manfaat baik bagi kehidupan, ketimbang harus tawuran.
Untuk diketahui, Hanung Trisulo adalah dalang di balik PreciousJunkz dan penggerak dunia mainan desainer di Indonesia.
Setelah menyelesaikan studinya di Sydney, Australia, Hanung memulai karir desainnya sebagai art Director di SoftART (Sydney) dari tahun 2002 hingga 2005.
Kecintaannya pada mainan desainer dimulai pada tahun 2012 ketika ia "terjerumus" ke dunia ThreeA dan Dunny (Kidrobot). Di situlah semuanya dimulai. Pada tahun 2016, ia mulai mengikuti ajang internasional, dimulai dari STGCC (Singapura) dan Toysoul (Hong Kong).
Sedangkan, Paulus Hyu adalah seorang desainer asal Indonesia yang telah membangun reputasi internasional melalui karyanya, terutama karakter Nimbus, seekor French Bulldog yang telah menjadi ikon di dunia mainan desainer.