PBB Dorong Investigasi Israel
Setelah Tembaki Relawan Kemanusiaan Jalur GazaRabu, 02 Juni 2010 – 05:39 WIB
Sikapnya itu cukup beralasan. Sejumlah saksi mata di kalangan relawan menceritakan momen saat Israel menyerbu dan menyerang kapal serta menembaki relawan. Saat itu, tentara Israel menembakkan peluru, gas air mata, dan menggunakan senjata kejutan listrik kepada relawan.
"Mereka (tentara Israel, Red) naik ke atas kapal sekitar pukul 05.30 (pukul 09.30 WIB)," kata aktivis Yunani Michalis Grigoropoulos. Saat itu, dia naik kapal Eleftheri Mesogeio, kapal Yunani yang lebih kecil dibandingkan kapal Mavi Marmara. Dua aktivis Yunani juga dipukuli polisi Israel saat ditahan di penjara Kota Ashdod. Matthias Jochheim, dokter Jerman yang naik kapal Mavi Marmara, menceritakan bahwa tidak seorang pun penumpang kapal yang bersenjata. Mereka hanya menggunakan kayu untuk membalas serangan tentara Israel. Pernyataan itu membantah Israel bahwa para relawan bersenjatakan pisau dan besi saat menyerang tentaranya.
Tiga politisi Jerman dan perwakilan masyarakat Palestina di Jerman juga menumpang kapal-kapal itu. "Saya hanya melihat dua kayu dan potongan kecil lain yang digunakan (relawan). Tidak ada senjata lain, termasuk pisau," kata Norman Paech, mantan anggota parlemen Jerman yang juga relawan, saat tiba di Berlin kemarin. "Kami tidak siap melawan karena kami kami ingin menunjukkan aksi damai," lanjutnya.