PDIP dan Hanura Desak Anies Gusur Warga
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah anggota DPRD DKI menilai penataan kawasan bantaran sungai tak mungkin dilakukan tanpa menggusur pemukiman warga. Karena itu, Gubernur Anies Baswedan diharapkan membuang jauh-jauh gengsinya dan mulai mengambil berpijak pada realita.
"Normalisasi sungai Ciliwung, Pesanggarahan dan Sunter itu harus menggusur. Begitupun melanjutkan proyek sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, harus juga menggusur. Susah menata Jakarta tanpa menggusur," kata anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ricardo saat dihubungi.
Lagipula, sambungnya, saat ini pemprov sudah menyiapkan anggaran sampai Rp 1,5 triliun untuk proyek penggusuran dan membangun rusunami dari warga yang kena gusuran.
"Jadi penggusuran itu tidak terhindarkan. Terbukti, warga yang direlokasi ke rusunami (atau ke rusunawa) kehidupannya lebih baik. Mereka tidak lagi harus berepot-repot mengungsi saat banjir datang. Selain itu, akibat normalisasi pun titik banjir berkurang," jelas politikus PDIP tersebut.
Dikatakannya, manfaat dari normalisasi sungai kini mulai dirasakan warga. Dulu kawasan Bukit Duri yang setiap hujan selalu banjir kini sudah terlindung.
"Efektivitasnya bisa dilihat di beberapa daerah Sungai Ciliwung yang sudah dinormalisasi. Salah satunya di Bukit Duri yang tahun lalu menjadi viral dan kali ini tidak ada lagi yang teriak. Inilah yang harus dipahami semuanya," tegasnya.
Ketua Fraksi Partai Hanura DPRD DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji juga mendorong Pemprov DKI merelokasi warga yang tinggal di bantaran sungai. Cara demikian, katanya, bisa mengurangi ancaman banjir.
"Relokasi warga bantaran sungai merupakan kunci kurangi banjir. Kalau tidak segera dilakukan relokasi maka banjir akan makin parah," kata Ongen.