Pegang Teguh Prinsip ESG, BRI Implementasikan Konsep Green & Smart Building
Kemudian, dengan meningkatkan enam komponen penilaian seperti; tepat guna lahan (appropiate site development/ASD), efisiensi dan konservasi energi (energy efficiency and conservation/EEC), konservasi air (water conservation/WAC), sumber dan siklus material (material resources and cycle/MRC), kualitas udara dan kenyamanan ruangan (indoor air health and comfort/IHC), dan manajemen lingkungan bangunan (building and environment management/BEM). Sampai saat ini proses penilaian final assesment (FA) oleh pihak GBCI masih berlangsung.
Target serupa juga diusung untuk gedung berkonsep green & smart building lainnya yakni Menara BRI di Medan, Sumatera Utara. Di awal 2023, pengajuan sertifikasi greenship untuk gedung yang masa pembangunannya menghabiskan waktu tiga tahun (Mei 2021 - Februari 2023) ini telah menyelesaikan tahap design recognition.
Ditargetkan pada Agustus 2023 sudah memiliki sertifikat dengan kategori gold dari GBCI.
Kebermanfaatan lingkungan dari bangunan tersebut di antaranya, menghasilkan intensitas konsumsi energi sebesar 180 kwh/m2/tahun atau lebih hemat 67,17 kwh/m2/tahun dari standar acuan. Dalam aspek Efisiensi Air, prediksi penggunaan air hanya sebesar 15,83 liter/hari atau lebih hemat 34,17 liter/hari dari standar acuan. Kemudian prediksi penggunaan sumber energi terbaharukan hanya sebesar 6,03 persen terhadap konsumsi listrik gedung.
"Konsep green building ini juga rencananya kembali akan diterapkan pada pembangunan kantor cabang (branch office) di kawasan S. Parman, DKI Jakarta," beber Andrijanto.
Pembangunan gedung ini rencananya akan mulai memasuki tahap konstruksi pada bulan November 2023. Adapun proses konstruksi akan menghabiskan waktu selama 14 bulan (hingga Desember 2024) dan ditargetkan tahun ini rampung sejauh 20 persen. (jpnn)