Pejabat Kena OTT, Ketua PGRI: Doa Guru itu Paling Makbul
jpnn.com, PALEMBANG - Langkah tegas Tim Sapu Bersih (Saber) Pungli Polda Sumatera Selatan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pegawai Dinas Pendidikan Sumsel di Jl Kapten A Rivai No 41, Palembang, Kamis (20/7), mendapat perhatian luas masyarakat.
Lima orang langsung dibawa ke Mapolda Sumsel. Satu dari 5 orang tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka. Yaitu Asni (45), staf PTK SMA.
Sedangkan 4 lainnya masih sebatas saksi. Mereka Kabid PTK Syahrial Efendi (50), Kasi PTK SMK Feri Nursyamsu, Kasi PTK SMA Kusdinawan (55), dan staf PTK SMA Eka Diani.
Ketika penggeledahan berlangsung, semua tamu yang saat itu ada di ruang sertifikasi serta ruang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (TPK) diminta keluar oleh penyidik.
Salah seorang guru yang kebetulan ada di Disdik kemarin mengatakan, uang sertifikasi yang diterima guru memang ada potongan Rp200 ribu hingga Rp 300 ribu. “Uang sertifikasi yang diterima tidak sama dengan yang tertulis di slip. Itu memicu para guru bertanya-tanya,” katanya sembari minta namanya tak ditulis di media.
Ada juga guru yang kaget karena baru datang dan tidak bisa masuk ke ruang TPK. “Ada apa? O, ada OTT ya? Siapa yang kena?” ucap pria itu. Dari puluhan guru di lokasi, ada juga yang saling celetuk.
“Uang itu kami dapat dari mengajar pas-pasan. Malah diminta lagi untuk mengurus sertifikasi. Tanggung lah sendiri risikonya,” ucap guru itu kepada teman ngobrolnya.
Ketua PGRI Sumsel, H Ahmad Zulinto, SPd MM prihatin sekaligus sangat menyayangkan adanya OTT di kantor Disdik Sumsel. Apalagi berkaitan dengan pungli sertifikasi guru.