Pekan LHK 2018: Mari Kendalikan Sampah Plastik
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia dihadapkan pada dampak peningkatan aktivitas dan kebutuhan manusia, yaitu berupa penumpukan sampah plastik, yang hingga kini perlu dilakukan tindak lanjut pengelolaan yang cepat, tepat, dan ramah lingkungan.
Hal ini sangat penting, mengingat sampah plastik merupakan benda yang tidak bisa terurai dalam waktu yang sangat lama hingga jutaan tahun, dan bisa mengakibatkan pencemaran tanah, air, dan laut.
Komposisi sampah plastik di Indonesia saat ini sekitar 16 persen dari total timbulan sampah secara nasional. Sementara komposisi sampah plastik di kota-kota besar seperti Jakarta, sekitar 17 persen.
Komposisi sampah plastik menunjukan trend meningkat dalam sepuluh tahun terakhir ini, dari sebelas persen di tahun 2005 menjadi 15 persen di tahun 2015. Sumber utama sampah plastik berasal dari kemasan (packaging) makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, serta pembungkus barang lainnya.
Sebagai upaya sosialisasi pengendalian sampah plastik dan ajang edukasi perilaku ramah lingkungan, KLHK menyelenggarakan event tahunan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PLHK) dengan tema “Kendalikan Sampah Plastik” dari tanggal 19 s/d 21 Juli 2018 di Jakarta Convention Center.
Selain pameran, juga diperkaya dengan seminar, talkshow, lomba pemusik jalanan, eco rally driving, lomba insinyur cilik, lomba menggambar dan mewarnai.
Yang menarik dari event ini adalah aksi nyata pengurangan sampah plastik dalam event. Sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, Rosa Vivien Ratnawati selaku ketua panitia, bahwa sejalan dengan tema, kepada pengunjung dan peserta pameran diimbau untuk tidak menggunakan peralatan plastik sekali pakai, seperti kantong plastik, styrofoam dan sedotan plastik.