Pelabuhan Ambon Berbenah, GM Pelindo: Sabtu dan Minggu, Sekarang Kami Sikat
“Kami membekali mereka bagaimana business process yang baru. Kami memberikan kepada mereka gambaran besar tujuan tranformasi ini. Misalnya, para operator di lapangan perlu tahu apa tujuan akhir dari transformasi ini, bukan hanya memahami pekerjaan mereka sendiri. Mereka harus tahu mengapa proses bongkar muat harus cepat,” bebernya.
Proses bongkar muat di pelabuhan sama pentingnya dengan penataan lapangan peti kemas.
Setelah proses transformasi, Pelabuhan Ambon sudah menerapkan Windows System untuk mengatur jadwal kedatangan dan keberangkatan kapal agar tidak terjadi penumpukan kapal di pelabuhan.
“Kecepatan bongkar muat di kapal harus selaras dengan yang di lapangan peti kemas agar tidak terjadi penumpukan (bottle neck),” tambahnya.
Hasil proses transformasi ini adalah percepatan waktu sandar (port stay) dan kenaikan produktivitas. Waktu sandar yang semula tiga hari, sekarang bisa dipercepat menjadi satu hari.
Produktivitas juga meningkat cukup signifikan. Proses bongkar muat di pelabuhan yang semula hanya 8-10 TEUs per crane per jam menjadi 20 TEUs.(chi/jpnn)