Pelaku Bom Bunuh Diri Dimakamkan, Keluarga Minta Maaf kepada Korban
Saat pemakaman tidak ada penolakan dari warga, Poetra menyebutkan warganya memang tidak menolak. Namun, jika ada yang menolak seperti yang terjadi pada Senin pagi di dekat TPU, menurutnya itu sah saja.
“Soal penolakan itu wajar saja. Karena aksi teroris kan termasuk kita kecam di dunia internasional, jadi ada yang respon begitu. Masyarakat sangat kecewa dengan jalan yang diambilnya, masyarakat juga tahu dia seperti itu karena setelah berumah tangga, dia berubah. Ada semacam didoktrin dari keluarga istrinya yang sebelummya sudah ikut pengajian yang alirannya yang susah kami sebutkan,” bebernya.
Sampai saat ini, kata Poetra tidak ada penolakan dari warga setempat. Dia mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, terutama pihak kepolisian, pihak kecamatan yang membantu dalam proses fardhu kifayah Dedek.
“Saat inilah maunya warga khususnya termasuk keluarga korban mau dikuburkan di Perkuburan Sei Sikambing ini. Karena silsilah keluarganya semua di sini. Penolakan itu sah-sah saja menurut saya, namanya ada pro ada kontra tetapi tergantung bagaimana kami menyikapinya. Berhubung ini pelakunya seorang manusia layaknyalah dikubur sebagai seorang manusia secara baik dan kebetulan dia beragama Islam kami kuburkan dia secara Islam,” tuturnya.
Poetra kemudian menyampaikan pesan keluarga yang meminta maaf ke keluarga korban, dimana saat RMN meledakkan diri melukai enam orang (4 polisi, 2 warga).
“Saya sempat ngobrol dengan keluarga. Saya mewakili keluarga mengucapkan mohon maaf sebesar besarnya terutama pada keluarga korban yang terluka atau yang sedang dirawat. Meminta maaf kepada pemerintah, masyarakat kalau memang anaknya sudah melakukan hal yang tidak benar. Jadi keluarga memohon maaf, semoga ini tidak terulang lagi,” pungkasnya. (nin)