Pelaku Tawuran Sebar Teror
Selasa, 25 September 2012 – 20:09 WIB
"Selama ini saya menilai setiap ada tawuran, selalu penyelesaiannya di tingkat elit, tanpa melibatkan peserta didik sebagai pelaku tawuran," ujar Raihan Iskandar.
Ironisnya, yang saya tidak habis fikir, kelompok-kelompok peserta didik yang tergabung dalam rohis, malah dianggap teroris, padahal rohis sebagai kegiatan ekstrakurikuler turut menanamkan nilai-nilai moral dan karakter bagi siswa.
"Sementara aksi tawuran antarsekolah terus meningkat, upaya pengikisan moral setiap hari terjadi, yang berkembang malah budaya premanisme," ungkap Raihan.