Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pelatihan Online Kartu Prakerja Hamburkan Uang di Tengah Pandemi Corona

Jumat, 17 April 2020 – 18:13 WIB
Pelatihan Online Kartu Prakerja Hamburkan Uang di Tengah Pandemi Corona - JPNN.COM
Ilustrasi Kartu Prakerja. Foto: prakerja.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Anas Thahir menilai pelatihan berbasis daring dalam kebijakan Kartu Prakerja tidak tepat, di tengah pandemi corona seperti saat ini.

Terlebih lagi, ujar Anas, pelatihan itu menghabiskan anggaran Rp 5,6 triliun dari Rp 20 triliun dana yang dianggarkan untuk program Kartu Prakerja.

"Saat ini banyak pengangguran karena lesunya sektor industri, bukan pekerja baru yang membutuhkan pelatihan. Mereka pekerja lama membutuhkan bantuan tunai untuk bertahan hidup," kata Anas, Jumat (17/4).

Anas mengatakan di tengah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), pemerintah semestinya fokus menjaga konsumsi masyarakat.

Sebab, berdasarkan struktur perekonomian Indonesia, kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi domestik. Sepanjang 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yaitu mencapai 2,73 persen.

Berkaca dari data, salah satu cara menjaga agar konsumsi rumah tangga tak goyah adalah dengan memberikan bantuan-bantuan tunai.

"Artinya, pemerintah seharusnya bukan memberikan bantuan yang sifatnya pelatihan seperti kartu Prakerja," tegas Anas.

Ia menegaskan anggaran pelatihan online kurang bermanfaat untuk penerima bantuan, bahkan hanya akan dinilai sebagai proyek yang hanya menguntungkan penyedia jasa pelatihan.

Menurut Anas, pelatihan online kartu prakerja itu menghabiskan anggaran Rp 5,6 triliun dari Rp 20 triliun dana yang dianggarkan untuk program.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News