Pemerintah Diminta Akui Jasa Sjafruddin Prawiranegara
Minggu, 27 Februari 2011 – 04:14 WIB
Mengutip pernyataan Ketua MPR Taufiq Kiemas ketika panitia beraudiensi dengan pimpinan MPR pada 8 Februari 2011 lalu, Fatwa mengatakan bahwa peran heroik Sjafruddin selama pergulatan kemerdekaan.tak bisa dipungkiri lagi.
Berdasarkan data yang dihimpun panitia peringatan seabad Sjafruddin, tokoh PDRI itu lahir di Serang, 28 Februari 1911 dan wafat di Jakarta, 15 Februari 1989. Sjafruddin adalah pejuang kemerdekaan RI yang menjabat pernah sebagai Presiden/Ketua PDRI merangkap Menteri Pertahanan serta Menteri Penerangan dan Urusan Luar Negeri ketika pemerintahan RI di Yogyakarta dikuasai Belanda setelah agresi militer II pada 19 Desember 1948, dan Presiden Soekarno bersama Wakil Presiden Mohammad Hatta diasingkan ke Pulau Bangka.
Dalam tubuh Sjafruddin mengalir darah campuran Banten dan Minang. Buyutnya, Sutan Alam Intan, keturunan Raja Pagaruyung di Sumatera Barat, yang dibuang ke Banten karena terlibat Perang Padri. Sutan menikahi puteri bangsawan Banten, yang melahirkan kakeknya yang kelak memiliki anak bernama R Arsyad Prawiraatmadja. Arsyad, ayah Sjafruddin yang bekerja sebagai jaksa tetapi dekat dengan rakyat. Ia dibuang Belanda ke Jawa Timur.