Pemerintah Diminta Optimalkan BLK
Rabu, 04 Januari 2012 – 17:40 WIB
Menurut pengamatannya, pendidikan yang diberikan oleh PPTKIS terkesan sekadarnya. Misalnya, lanjut Herlini, pemerintah menetapkan masa pendidikan selama 200 jam, akan tetapi fakta yang terjadi di lapangan tidak seperti itu. Hanya dalam waktu dua minggu, para calon buruh migran tersebut sudah bisa berangkat.
Dengan begitu, Herlini menyarankan agar pemerintah merevitalisasi BLK yang ada di kabupaten agar menjadi BLK Internasional,. Sehingga bisa dioptimalkan untuk pendidikan buruh migran. “Jadi, pendidikan tidak perlu harus ke daerah lain ataupun kota-kota besar yang notabene jauh dari tempat tinggal,” ujar Herlini. (cha/jpnn)